Hubungan Warna Kucing Dan Kepribadiannya
Sebagian besar pemilik kucing menganggap kucing mereka spesial, dan memiliki kepribadian kucing yang berbeda . Tetapi apakah ada perbedaan warna yang membuat perilaku berbeda itu ? Apakah ada perbedaan perilaku antara kucing hitam dan kucing oranye? Beberapa survei mengatakan warna kucing penting, meskipun sebagian besar peneliti terkemuka mengatakan sebaliknya. Di sisi lain, ras kucing (Siamese, Russian Blue, dan sebagainya) memang memiliki tipe kepribadian.
Kucing Putih Kredit : Photo by hang niu on Unsplash |
Persepsi Vs. Realitas
Kebanyakan kucing rumahan adalah kucing bulu pendek (shorthair). Kucing-kucing ini datang dalam berbagai warna dan pola tetapi memiliki keturunan yang sama. Dengan kata lain, satu anak dapat dengan mudah memasukkan anak kucing hitam, oranye, dan belacu. Saudara kandung ini cenderung memiliki banyak kesamaan, meskipun berbeda warna bulunya.
Tapi itu tidak menghentikan orang untuk percaya bahwa warna kucing mempengaruhi kepribadian. Misalnya, satu survei menunjukkan kucing hitam lebih mudah mentolerir kerumunan dan kehidupan di dalam ruangan daripada kucing berpola tabby . Pemilik kucing calico mengatakan bahwa mereka memiliki sikap yang "berbeda" dibandingkan dengan kucing warna lain. Bulu merah adalah mutasi awal, sehingga gen ini dapat dikaitkan lebih dekat dengan kepribadian kucing peliharaan paling awal. Sebuah penelitian terhadap 84 anak kucing British Shorthair mengungkapkan bahwa merah , krem, atau kulit penyu (dengan gen "merah") membuat ulah dan berjuang untuk melarikan diri dalam waktu yang lebih lama ketika ditangani oleh orang yang tidak dikenal, dibandingkan dengan anak kucing dengan warna lain.
Kucing Tabby Coklat Foto Oleh : Jae Park on Unsplash |
Dampak Persepsi pada Kehidupan Kucing
Meskipun tidak mungkin bahwa warna saja berdampak besar pada kepribadian kucing, kepercayaan masyarakat memiliki dampak yang kuat pada cara mereka memilih dan merawat kucing mereka.
Sebuah studi yang dijelaskan oleh University of California, Berkeley menemukan bahwa: "Secara keseluruhan, kucing oranye dan kucing dua warna dianggap ramah, sedangkan kucing hitam, kucing putih , dan tiga warna dianggap lebih anti-sosial. Kucing putih dianggap lebih antisosial. Kucing putih dianggap lebih antisosial. menjadi lebih pemalu, malas dan tenang, sementara kucing kulit penyu lebih cenderung digambarkan sebagai kucing yang lebih tidak toleran dan lebih mudah dilatih. Kucing hitam digolongkan sebagai memiliki karakter yang tidak terlalu ekstrim, yang mungkin berkontribusi pada reputasi misterius mereka. "
Apakah karakteristik ini memiliki banyak kebenaran atau tidak? Menurut Smithsonian Institution, "Sebuah studi tahun 2002 dalam Journal of Applied Animal Welfare Science , misalnya, menemukan bahwa kucing hitam dan kucing coklat adalah yang paling kecil kemungkinannya untuk diadopsi. Kucing hitam juga lebih mungkin untuk dieutanasia. Dan meskipun ada sedikit bukti genetik bahwa gen yang memandu pewarnaan dan pola pada bulu kucing juga memengaruhi perilakunya, penelitian menemukan bahwa orang sering percaya bahwa kucing dengan warna bulu kulit kura-kura memiliki terlalu banyak sikap, yang mungkin menjelaskan mengapa mereka tidak segera diadopsi atau dikembalikan ke penampungan. ".
Kredit Foto : Max Baskakov on Unsplash |
Dampak Ras Kucing pada Kepribadian
Tidak seperti warna, ras kucing benar-benar membuat perbedaan dalam kepribadian hewan peliharaan. Misalnya, kucing Ragdoll hampir selalu tenang, seperti halnya Ragamuffin dan Persia. Jenis kucing Mesir Mau, sebaliknya adalah umumnya aktif dan atletis.
Memilih Kepribadian dengan Warna
Pembiakan tidak akan menjadi masalah dengan kucing peliharaan yang dikebiri dan dikebiri. Tetapi jika warna bulu dapat membantu memprediksi temperamen dan toleransi, itu bisa menjadi pertimbangan penting saat memilih pendamping kucing baru . Toleransi terhadap keramaian dan keramahan terhadap kucing lain sangat penting saat ditambahkan ke keluarga kucing anda yang sudah ada.