Memberi Makan Anak Kucing
Artikel ini merupakan lanjutan dari artikel memberikan makanan pada anak kucing yang baru lahir. Diharapkan artikel ini memberikan gambaran dalam merawat / memberikan perawatan pada anak kucing tanpa induk.
1. Siapkan peralatannya.
Untuk memberi makan anak kucing yang baru lahir, Anda membutuhkan beberapa alat makan. Kalau bisa, gunakanlah botol dan dot khusus untuk anak kucing, seperti botol dan dot merek Ferplast. Botolnya sendiri berukuran sangat kecil dan memiliki bukaan di bagian atasnya, sehingga Anda bisa memasukkan ibu jari untuk mengendalikan aliran susu jika mengalir terlalu deras dari dot dan membuat anak kucing kewalahan. Dotnya panjang dan tipis, sehingga cocok untuk masuk ke dalam mulut anak kucing yang baru lahir. Dot ini memungkinkan anak kucing untuk mengisap, seperti dari induknya.
Ilustrasi: Dot khusus untuk anak kucing. Sumber: wikihow.com |
Jika tidak tersedia peralatan makan untuk kucing, pilihan terbaik kedua adalah alat suntik atau pipet. Anda bisa menggunakannya untuk meneteskan susu ke dalam mulut anak kucing. Hanya saja, anak kucing tidak dapat mengisap dari alat suntik, jadi cobalah untuk membeli botol dan dot khusus untuk kucing sesegera mungkin.
2. Sterilkan peralatannya.
Menjaga semua peralatan makan anak kucing tetap steril adalah hal yang penting. Sekadar mencuci semuanya saja tidak cukup. Anda dapat membeli alat pensteril uap (seperti yang digunakan untuk botol susu bayi) atau rendamlah alat-alat makan kucing dalam larutan pensteril Milton di mangkuk.
Anda bisa membeli larutan pensteril Milton dari apotek, biasanya dapat ditemukan di rak peralatan bayi. Ikuti petunjuk dalam kemasannya. Jika Anda memilih untuk mensterilkan peralatan makan kucing dengan cairan Milton, bilas semuanya dengan air mendidih dulu untuk menyingkirkan sisa larutan pensteril.
3. Buat dan hangatkan susu.
Jika Anda menggunakan susu formula cair, bukalah kalengnya dan takar sejumlah susu sesuai aturan dalam kemasan. Jika Anda menggunakan susu formula bubuk, ikutilah panduan dalam kemasannya untuk mengetahui berapa banyak sendok susu dan air yang harus ditambahkan. Selalu ikuti panduannya dengan benar, karena susu yang terlalu pekat bisa menyebabkan perut anak kucing sakit, sementara susu yang terlalu encer memiliki kandungan nutrisi yang terlalu rendah.
Selalu siapkan susu tepat setiap kali akan memberikannya. Susu tidak mengandung bahan pengawet, sehingga tidak tahan lama. Selain itu, anak kucing yang baru lahir memiliki sistem kekebalan tubuh yang masih lemah, sehingga kontaminasi bakteri dalam susu membahayakan kesehatan anak kucing Anda.
Jangan masukkan susu formula anak kucing ke dalam microwave. Akan timbul gelembung yang sangat panas atau sangat dingin di dalam botol. Sebagai gantinya, masukkanlah susu formula ke dalam wadah, dan masukkanlah wadah tersebut ke dalam air panas.
Pastikan agar suhu susu tepat -- tidak terlalu dingin atau panas. Idealnnya, suhu susu sama dengan suhu tubuh. Kalau Anda meneteskannya ke punggung tangan, suhunya akan terasa sama dengan kulit Anda. Jika terlalu panas, susu bisa melukai mulut anak kucing Anda.
4. Periksalah suhu tubuh anak kucing Anda.
Saat Anda siap untuk memberinya susu, pastikanlah anak kucing merasa hangat. Hingga tingkat tertentu, laju pencernaan anak kucing bergantung pada suhu tubuhnya. Jika suhu tubuhnya dingin, pencernaannya akan berlangsung lambat, dan susu akan mengalami fermentasi dalam perutnya. Anak kucing yang baru lahir biasanya berbaring rapat di dekat induknya, dan suhu tubuhnya cenderung panas. Suhu ideal selama tiga minggu pertama anak kucing adalah 35,5 - 37,7 derajat Celsius.
Jaga suhu anak kucing pada rentang suhu tersebut dengan bantalan penghangat di bawah sarang yang tertutup. Jika tidak ada bantalan penghangat, gunakanlah botol air panas yang dibungkus dengan handuk untuk mencegah anak kucing menyentuh botol secara langsung dan menimbulkan luka bakar. Gantilah air panas dalam botol sesering yang diperlukan untuk menjaganya tetap hangat.
5. Berikan susu kepada anak kucing.
Duduklah di kursi yang nyaman dengan handuk terlipat di pangkuan Anda. Letakkan anak kucing dengan cara yang sama seperti jika dia menyusu langsung dari induknya: kepala tegak, kaki di bawah, dan perut bersandar. Saat mencoba memberikan susu ke anak kucing Anda untuk pertama kali, teteskanlah susu dari ujung dot atau alat suntik. Sodorkan tetesan susu ke dekat mulut anak kucing. Indra penciumannya kuat, dan kemungkinan besar dia mampu mencium bau susu dan mengarahkan mulut mendekatinya.
Jika Anda menggunakan dot, pada titik ini, anak kucing Anda perlu bantuan untuk mengarahkan dot ke dalam mulutnya. Selanjutnya, naluri alaminya akan mengambil alih, dan dia akan mulai mengisap.
Jika Anda menggunakan alat suntik, tekan pelan penyedotnya untuk mengeluarkan setetes susu ke dalam mulutnya. Biarkan dia menelan di antara setiap tetes susu. Jangan pernah memenuhi mulutnya dengan susu. Susu yang terlalu banyak bisa masuk ke dalam saluran napas, masuk ke dalam paru-paru, dan menimbulkan pneumonia. Lakukanlah perlahan-lahan, tidak perlu terburu-buru.
Postur tubuh anak kucing adalah hal yang sangat penting di sini. Jangan pernah memberi anak kucing susu seperti bayi manusia, dan selalu pastikan bahwa kucing terus bersandar selama menyusu. Pastikan kepalanya tidak terangkat, karena hal ini bisa membuat susu terhirup ke dalam paru-parunya, membuatnya sakit parah atau mati.
6. Berikan susu dengan jumlah yang tepat.
Cimicat dan susu formula pengganti lainnya disertai dengan panduan seberapa banyak dan seberapa sering susu harus diberikan dalam kemasannya. Berikut ini adalah beberapa panduan umum mengenai seberapa banyak dan seberapa sering susu harus Anda berikan ke anak kucing selama beberapa minggu pertama dalam hidupnya:
- Satu hingga tiga hari: 2,5 ml susu setiap dua jam
- Empat hingga tujuh hari: 5 ml susu 10 - 12 kali dalam hari
- Enam hingga 10 hari: 5 hingga 7,5 ml susu 10 kali dalam sehari
- 11 hingga 14 hari: 10 hingga 12,5 ml susu setiap tiga ja
- 15 hingga 21 hari : 10 ml susu delapan kali dalam sehari
- 21 hari dan seterusnya: 7,5 hingga 25 ml, tiga hingga empat kali dalam sehari, sebagai tambahan memperkenalkan makanan padat.
Sumber: wikihow.com |
7. Perhatikan tanda-tandanya.
Saat mempelajari cara dan berlatih memberi susu kepada anak kucing dengan botol, ingatlah bahwa memberikan susu berlebihan atau memberikannya dengan cara yang tidak tepat bisa menyebabkan masalah pada saluran pernapasannya. Amati anak kucing selama Anda memberinya susu untuk memastikan tidak ada susu yang masuk ke hidung dan lambungnya tidak terasa membesar.
Dalam hal jumlahnya, jika anak kucing Anda rakus, dan dia terus mengisap bahkan setelah melebihi jumlah yang disarankan, perhatikanlah perutnya. Jika perutnya kencang dan membesar, berhentilah memberikannya susu. Hal ini adalah tanda bahwa perutnya sudah kenyang, tetapi dia belum menyadarinya. Jangan berikan susu terlalu banyak.
Jika anak kucing Anda minum susu lebih sedikit dari jumlah yang disarankan, jangan panik. Mungkin anak kucing Anda lebih suka minum sedikit. Jika Anda mencemaskan anak kucing belum cukup minum susu, ketimbang memaksanya dan mengambil risiko memasukkan susu ke dalam paru-parunya, berhentilah, biarkan dia beristirahat, dan cobalah lagi sekitar satu jam kemudian. [14]
Tetaplah tenang dan santai. Bersabar dan tetap tenang saat memberikan susu kepada anak kucing dengan botol adalah hal yang penting agar dia tetap tenang. Selain itu, biarkanlah kucing minum perlahan-lahan untuk mencegah kekenyangan atau masalah pencernaan.
Dorong dan stimulasi serdawa dengan menyandarkan punggung anak kucing kepada tubuh Anda, dan usap lembut perutnya. Dalam hubungan induk dan anak kucing, induk kucing akan mengusap anak kucing untuk membantunya mengeluarkan angin dan kotoran. Jangan takut saat melihat keduanya -- ini pertanda bagus!
8. Bersihkan pantat kucing Anda.
Segera setelah setiap kali menyusui anak kucing, induknya akan menjilat anus dan alat kelamin anak kucing, untuk merangsangnya buang air kecil dan besar. Induk kucing biasanya akan menampung kotoran anak kucing di pangkuannya, agar sarang mereka tidak kotor dan menarik pemangsa. Tetapi, tanpa adanya induk, Anda harus membantu anak kucing. Gunakanlah lap katun lembap dan usapkanlah ke bagian anus dengan gerakan seperti menjilat. Akhiri dengan selembar lap katun bersih untuk membersihkan pantatnya. Selesailah tugas Anda hingga waktu memberi susu berikutnya.
Ini adalah langkah yang penting dalam keberhasilan memberikan susu kepada anak kucing. Jika Anda tidak meniru stimulasi induk kucing pada proses pengeluaran kotoran anak kucing, kandung kemih dan usus besarnya tidak akan kosong. Anak kucing akan sakit.
Kembalikan anak kucing ke tempat tidur atau kotaknya yang hangat untuk beristirahat. Terus berikan anak kucing susu secara teratur setiap hari selama beberapa minggu selanjutnya, hingga dia bisa disapih untuk beralih ke makanan padat. Pada saat itu, bicaralah kepada dokter hewan Anda untuk mengetahui makanan yang sesuai untuk anak kucing.
Tambahkan makanan padat seperti makanan kalengan yang lembut dan makanan padat ke dalam dietnya saat anak kucing berusia sekitar empat minggu. Beberapa anak kucing harus diberikan susu dalam botol hingga delapan minggu, dan perkembangan ini harus dikomunikasikan dengan dokter hewan.
Peringatan
- Timbang berat badan anak kucing Anda setiap hari selama dua minggu pertama. Anda bisa menggunakan timbangan makanan asalkan dilapisi dengan lap atau kain bersih. Berat badan anak kucing seharusnya naik sekitar 14 gram setiap hari selama dua minggu pertama ini. Catat penurunan atau peningkatan berat badan anak kucing dengan baik selama pemberian susu, dan konsultasikan dengan dokter hewan apabila anak kucing Anda mengalami peningkatan atau penurunan berat badan terlalu cepat
- Pilihan terbaik adalah membiarkan anak kucing bersama dengan induknya hingga paling tidak berusia 6 minggu, walaupun 8 - 10 minggu akan lebih baik lagi. Pembiak kucing menyarankan untuk menunggu hingga usia anak kucing mencapai 12 minggu sebelum mencarikannya tempat tinggal yang baru. Ada beberapa masalah yang bisa timbul apabila anak kucing dipisahkan terlalu dini dari induknya, seperti kesulitan bergaul, gangguan kesehatan, dan gangguan pertumbuhan. [19]
- Konsultasikanlah dengan dokter hewan jika anak kucing Anda tidak mau makan atau minum susu sama sekali, karena bisa jadi itu pertanda suatu penyakit.
Sumber