Senin, 12 April 2021

Kenali Infeksi Cacingan Pada Kucing Kamu

 Beberapa jenis cacing dapat menginfeksi kucing. Empat jenis cacing yang paling sering menginfeksi kucing adalah cacing gelang, cacing tambang, cacing pita, dan cacing hati. Cacing ini tidak hanya berbahaya bagi kucing, namun juga dapat menginfeksi manusia. Selain itu, keempat jenis cacing tersebut juga bisa menginfeksi hewan peliharaan lainnya. Jadi, selain mengobati infeksi cacing pada anak kucing, kucing yang baru diadopsi, atau kucing yang menunjukkan gejala kecacingan, pemilik kucing sebaiknya membicarakan tentang program pemeriksaan parasit dan pencegahannya dengan dokter hewan. Mengetahui saatnya kucing perlu diobati dari infeksi cacing adalah hal yang sama pentingnya dengan mengetahui caranya.

1.Periksa kotorannya.
Tanda yang paling jelas dari infeksi cacing, adalah keberadaan cacing pada kotorannya. Perhatikan kotoran kucing. Segmen tubuh cacing pita sering kali terlepas dan ikut keluar bersama tinja kucing. Segmen ini menyerupai bulir nasi. Jika masih segar, segmen ini mungkin bahkan akan tampak menyerupai cacing-cacing kecil.

- Perhatikan adanya diare. Sejumlah gangguan dapat menimbulkan diare pada kucing, dan semua infeksi cacing, termasuk cacing gelang, cacing tambang, dan cacing pita dapat menyebabkan kotoran kucing menjadi encer. Dalam kasus lainnya, kucing Anda mungkin akan mengeluarkan darah akibat iritasi pada kolon dan ususnya.
- Siapkan kantung plastik dan kumpulkan cacing tersebut untuk diperiksa dokter hewan Anda.

2. Waspadai muntah pada kucing.

Ilustrasi kucing muntah. Sumber: wikihow.com
 
Cacing gelang dapat menyebabkan kucing muntah-muntah. Kucing bahkan mungkin akan memuntahkan cacing gelang dewasa juga. Cacing ini tampak menyerupai spageti. Muntah-muntah juga merupakan gejala pada cacing hati. Sama halnya dengan kotoran kucing, Anda harus berusaha mengumpulkannya dalam kantung plastik. Dokter hewan perlu memeriksa muntahan kucing untuk memastikan adanya parasit atau tanda penyakit lainnya. Anda perlu ingat bahwa muntah-muntah bukan berarti sudah pasti kucing Anda terinfeksi cacing. Hal ini bisa saja disebabkan oleh sejumlah gangguan lainnya.

3.Catat berat badan kucing.
Kucing yang terinfeksi cacing usus atau cacing hati mungkin akan mengalami penurunan berat badan. Terkadang, perubahan berat badannya cukup drastis, namun lain waktu mungkin kecil sekali. Hal ini sangat bergantung pada ukuran dan banyaknya cacing. Dalam kasus lainnya, perut kucing mungkin akan membesar dan tampak gembung. Jika perut kucing Anda menggembung, kemungkinan ia terinfeksi cacing gelang.

4. Perhatikan Warna gusi kucing Anda.

Ilustrasi : Gusi Kucing. Sumber: wikihow.com

 

Dalam kondisi normal, gusi kucing seharusnya berwarna merah muda. Namun, parasit seperti cacing dapat membuatnya menjadi pucat akibat anemia atau gangguan aliran darah. Jika gusi kucing Anda pucat, buat jadwal pemeriksaan dengan dokter hewan. Jika kucing Anda sulit bernapas atau tampak lemah, segera cari pertolongan darurat.

5.Kenali jenis cacing yang menginfeksi kucing Anda. 


 
Mengetahui jenis cacing yang menginfeksi kucing adalah hal yang penting untuk mengawali pengobatannya. Dokter hewan dapat memberikan informasi ini beserta obat dan perawatan yang sesuai. Walaupun Anda tidak benar-benar perlu memahami setiap jenis cacing secara terperinci, berikut ini adalah beberapa jenis cacing yang harus Anda tangani secara umum:

  • Cacing gelang adalah parasit yang paling banyak menginfeksi kucing. Kucing yang masih menyusu dapat tertular melalui air susu induknya, sementara kucing dewasa dapat tertular dari kotoran yang terinfeksi.
  • Cacing pita adalah parasit bersegmen yang sering kali ditemukan pada bulu bagian belakang tubuh kucing. Parasit ini menular melalui kutu yang tertelan.
  • Cacing tambang berukuran lebih kecil dibandingkan cacing gelang dan menginfeksi usus halus. Kucing dapat terinfeksi akibat kontak melalui kulit atau menelannya. Cacing ini lebih sering menyerang anjing.
  • Cacing hati kemungkinan merupakan jenis yang paling berbahaya. Nyamuk yang menggigit hewan terinfeksi akan membawanya dalam darah makanannya. Larva cacing hati akan tumbuh, dan jika nyamuk menggigit hewan lainnya (seperti kucing Anda), cacing hati akan masuk ke dalam aliran darah kucing.


6. Bawa kucing Anda ke dokter hewan.
Jangan beranggapan Anda dapat menyembuhkan infeksi cacing sendiri. Anda harus membawa kucing ke dokter hewan, yang akan memeriksa sampel kotoran kucing sebelumnya. Jika dokter mencurigai kucing Anda terinfeksi cacing hati, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan sampel darah rutin. Ada beragam jenis cacing, serta pengobatan satu dan lainnya pun berbeda, jadi mengetahui jenis cacing yang menginfeksi secara khusus sangat diperlukan sebelum memulai perawatannya.

  •     Umumnya, obat cacing harus diberikan dua minggu sekali atau sebulan sekali. Perawatan ini tidak bisa dilakukan hanya sekali.
  •     Anda mungkin menemukan beberapa situs web yang mengatakan bahwa Anda dapat mengobati infeksi cacing "secara alami" di rumah dengan beberapa rempah dan tanaman herbal. Abaikan informasi semacam ini dan bawa kucing Anda ke praktisi kesehatan hewan profesional.
  •     Bawa kucing yang baru diadopsi atau anak kucing yang baru lahir untuk diberi obat cacing. Tindakan ini bersifat rutin, baik jika Anda mengira kucing terinfeksi cacing maupun tidak. Anak kucing harus diberi obat cacing setiap 2 minggu sejak usia 6 minggu hingga 3 bulan, kemudian berlanjut setiap bulan hingga usianya 6 bulan. Anak kucing yang baru diadopsi harus segera diberi obat cacing, dengan paling tidak 2 kali perawatan lanjutan setiap 2 minggu sekali. Induk kucing juga dapat menularkan cacing ke anaknya.

Sumber

Admin